TSUNAMI ANTARA "UJIAN DAN AZAB"

Manusia tidak akan pernah mengetahui kapan bencana tsunami itu datang. Hanya Alloh yang maha kuasa yang dapat mengetahui dan menentukan kapan bencana itu harus diturunkan. Bagi manusia yang berilmu alloh sudah memberikan tanda-tanda kapan datangnya bencana tsunami, agar mereka dapat manganalisa dan dapat mengkaji sehingga mereka dapat menyelamatkan diri dari bencana yang akan datang setelahnya.

Di satu sisi menurut manusia yang beriman percaya , bahwa bencana yang datang adalah sebagai Ujian atas segala bentuk ketabahan dan kesabaran dalam kehidupan. Mereka akan mengganggap Alloh yang maha kuasa murka karena selama ini kita telah ingkar atas segala nikmatnya dan cenderung lalai dalam melaksanakan segala perintahnya. Alloh menurunkan bencana hanya semata-mata mengingatkan umatnya agar selalu terus dalam jalan kebenaran dan kembali ke jala-Nya jika memang telah menyimpang. Tanpa ada terbersit suatu rasa yang menyalahkan tuhan yang sudah tidak adil pada hambanya.

Bencana Tsunami memang selalu meninggalkan kehancuran dan kerusakan yang sangat luar biasa. Bukan saja manusia bahkan, bahkan hewan, tumbuhan serta bangunan dan sumber daya lainya menjadi korban. Khususnya korban jiwa manusia, harta dan benda akibat bencana tentunya menjadi suatu bentuk Ujian diri  tuhan yang sudah mengambilnya sebagai milik-Nya. Sebab manusia beriman selalu berfikir bahwa segala sesuatu akan kembali kepada-Nya. seperti firman Alloh surat Al-Baqarah ayat 156 yang berbunyi:

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun".

Dari ayat diatas disebutkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" yang mempunyai makna kurang lebihnya seperti ini, "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali". Orang yang mengucap hal ini saat tertimpa musibah hendak mengatakan bahwa sebagai kepunyaan Allah, yang diciptakan dan dimiliki sepenuhnya oleh Allah, maka semuanya tentu akan kembali lagi ke pada-Nya.

Kata sabar dan bertawakal memang sangat mudah sekali diucapkan namun sangat sulit sekali kita lakukan. Umumnya sebagi manusia biasa, kita tidak akan mampu memikul ujian yang betapa beratnya. Kita tidak mempunyai kuasa dan kekuatan atas kekuasaan Alloh. Hanya pasrah dan berserah diri kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan menerimanya sudah suratan takdir yang telah digariskannya. Turunya bencana tsunami sebagi sarana untuk bercermin pada tingkah laku kita agar selalu sabar dan bertawakal dalam menghadapinya. Sementara itu jika ada korban diantara keluarga kita, saudara kita maka itu merupakan suatu takdir yang tidak bisa kita tolak karena hanya kepada-Nya lah semua akan kembali.

Disisi lain bagi manusia yang tidak beriman dalam menanggapi bencana tsunami adalah bahwa ini adalah Azab dari tuhan. Selama telah banyak ingkar dan selalu melalaikan segara perintahnya. Bahkan mungkin hampir setiap saat kita selalu meakukan perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu Alloh murka dan menurunkan azab berupa bencana tsunami yang meluluh lantakan segalanya. Apakah manusia akan sadar dengan teguran ini? mungkin bagi sebagian manusia bisa saja menyadari kesalahanya namun sebagian yang lainya akan teguh dengan pendiriannya dan tetap bahwa Alloh sudah tidak adil dan tidak menyayanginya.

Perasaan putus asa dan kegalauan akan selalu meyertai orang yang tidak beriman. Tidak terbersit didalam hatinya bahwa segala sesuaitu itu akan kembali kepadanya. Mereka hanya tahu bahwa alloh telah menghancurkan apa yang sudah dimilikinya. sayangnya kedholiman makin terus merajalela sebab teguran berupa bencana tadi sudah tidak dihiraukannya. Alloh berfirman dalam surat 

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya: “Dan peliharalah dirimu daripada azab yang bukan hanya menimpa orang zalim di kalangan kamu sahaja dan ketahuilah Allah amat keras azab siksa-Nya”

ayat diatas sangat jelas didebutkan bahwa jika kita manusia melakukan perbuatan maksiat dan dosa maka tunggulah azab alloh yang besar akan datang menimpa. Oleh karena itulah segera bertaubat kembalilah kejalan yang benar dengan taubatan nasuha yang sesungguhnya. Alloh akan menerima taubat dan mengampuni kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan dengan syarat tidak melakukan dosa dan kesalahan yang sama. Mumpung masih diberi kesempatan. Nyawa kita masih tinggal dibadan maka sadarlah dan kembalilah kejalan kebenaran.



Belum ada Komentar untuk "TSUNAMI ANTARA "UJIAN DAN AZAB""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel