Keberadaan Modul Ajar pada Kurikulum Merdeka posisinya akan menggantikan RPP pada Kurikulum 2013. Mengingat hal tersebut berarti bahwa keberadaannya sangat penting dalam proses pembelajaran pada kurikulum merdeka.
Perlu kita ketahui, dalam Kurikulum Merdeka semua guru yang berada di sekolah penggerak harus memiliki Modul Ajar pada setiap mata pelajaran yang diampunya. Oleh karena itu, mereka dituntut mampu dan mengetahui bagaimana cara menyusun modul Ajar Kurikulum Merdeka dengan baik.
Pengertian Modul Ajar
Sebelum melangkah lebih jauh berkaitan dengan Modul Ajar Kurikulum Medeka, alangkah baiknya kita mengetahui dulu pengertian dari Modul Ajar itu sendiri. Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Kabar bainya Pemerintah telah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik. Oleh karena itu pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar secara keseluruhan.
Apa Kaitan RPP dan Modul Ajar?
Seperti telah disinggung diawal artikel ini, Modul Ajar merupakan suatu perangkat pengganti RPP yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka.
Modul ajar pada dasarnya adalah perencanaan pembelajaran secara lengkap disusun berdasarkan topik dalam lingkup kelas. Sementara ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) merupakan perencanaan pembelajaran untuk jangka waktu lebih panjang dalam lingkup satuan pendidikan. Silabus dapat dikembangkan dengan menggunakan atau mengadaptasi ATP yang disediakan oleh pemerintah maupun alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan secara mandiri.
Modul ajar dapat dianggap sebagai RPP, sehingga guru yang menggunakan modul ajar yang disediakan oleh pemerintah ataupun mengembangkan secara mandiri, tidak perlu lagi membuat RPP secara terpisah. Guru dapat mengembangkan modul ajar melalui adaptasi modul ajar dari pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan konteks satuan pendidikan.
Komponen-Komponen Modul Ajar
Sebagaimana kita ketahui Pemerintah telah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat kita jadikan referensi. Namun dalam prakteknya, modul tersebut dapat kita kembangkan dan modifikasi agar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Adapun dalam penyusuuan suatu modul ajar, perlu kita perhatikan beberapa komponen yang menjadi unsur pembangunya. Komponen-komponen tersebuat akan kita uraikan berikut ini.
Pada dasarnya Modul ajar terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:
- Informasi Umum
- Komponen Inti
- Lampiran
Selanjutnya mari kita uraikan lagi ketiga komonen diatas tadi. Setiap komponen utama memiliki unsur unsur penunjangnya sebagai berikut:
1. Informasi Umum
Komponen Informasi umum terletak diposisi paling depan dalam Modul Ajar. Komponen ini terdiri dari unsur-unsur berikut ini:
Identitas Sekolah
Pada bagian ini disebutkan hal -hal yang berkaitan dengan identitas sekolah yang terdiri dari:
- Nama penyusun, nama lembaga, tahun disusun
- Jenjang sekolah TK/SD/SMP/SMA)
- Kelas, fase,
- Alokasi waktu, dll.
Kompetensi Awal
Pengetahuan dan keterampilan awal yang dimiliki peserta didik sebelum diberikan pembelajaran berkaitan dengan pokok bahasan tertentu.
Profil Pelajar Pancasila
Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar.
Sarana dan Prasarana
Disini kita tuliskan berkaitan dengan tempat kegiatan pembelajaran beserta media dan alat yang digunakan. Seperti contoh.
- Tempat : Ruang kelas, lab, perpustakaan, dll
- Media : PPT, Video pembelajaran
- Alat : Projector, laptop, speaker
- Bahan Bacaan: Buku paket, kamus, modul, dll
Target Peserta Didik
Ada tiga jenis peserta didik yang menjadi target pembelajaran, yaitu:
- peserta didik reguler/tipikal
- peserta didik dengan kesulitan belajar
- peserta didik dengan capaian tertinggi
Model Pembelajaran Yang digunakan
Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.
2. Komponen Inti
Dalam komponen ini memuat berbagai unsur-unsur kegiatan pembelajaran termasuk urutan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya, Komponen Inti terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran yang akan dilaksanakan harus memiliki tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik. Perumusan tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan kompetensi peserta didik secara keseluruhan agar tujuan tersebuat dapat tercapai.
Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran apakah siswa dapat merasakan manfaatnya? Pembelajaran harus meninggalkan kesan positif yang membekas dalam diri peserta didik. Manfaat dari hasil pembelajaran dapat peserta didik amalkan dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari demikian adalah maksud darim pemahaman bermakna.
Pertanyaan pemantik
Pertanyaan pemantik adalah pertanyaan yang diberikan pada awal-awal pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dapat menstimulus rasa keingintahuan peserta didik serta merangsang mereka untuk berpikir kritis.
Kegiatan Pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah konkret, yang disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, dalam tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
Asesmen
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Ada 3 jenis, yaitu
- Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
- Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
- Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
Sedangkan bentuk asesmen yang bisa dilakukan, yaitu:
- Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal.
- Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)
- Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah).
Pengayan dan Remidial
Dari hasil asesmen dapat diketahui mana peserta didik dengan capaian tertinggi atau melampaui KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dan mana yang masih ada di bawah KKM. selanjuatnya peserta didik dengan capaian yang ada akan menerima perlakuan sesuai hasil asesmen sebelumnya. Untuk peserta didik dengan capaian tertinggi maka mereka diberikan Pengayaan dengan materi yang jauh lebih kompoleks dengan maksud lebih mengembangkan potensinya. Sementara itu, Remedial diberikan kepada siswa yang masih memerlukan bimbingan dengan pengulangan materi yang lebih intens lagi.
3. Lampiran
Sebagai komponen terakhir dalam penyusunan Modul Ajar, penyusun harus mempersiapkan segala data dan format yang mendukung terhadap keutuhan suatu Modul Pembelajaran. Apa saja yang harus ada dalam lampiran? berikut adalah uraiannya.
Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik, termasuk peserta didik nonreguler.
Bahan Bacaan Guru dan peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik bisa digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.
Glosarium
Glosarium adalah kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal lengkap dengan definisi dan artinya. Biasanya glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.
Demikian barangkali penjelasan mengenai Komponen_komponen Modul Ajar sebagai pengganti RPP di kurikulum Merdeka yang dapat saya uraikan. Untuk melihat berbagai Contoh Modul Ajar di berbagai jenjang pendidikan (TK/SD/SMP/SMA) dapat and aunduh dibawah ini
Link Unduhan
Contoh Modul Ajar TK ---------->> download
DISINIContoh Modul Ajar SD ---------->> download
DISINIContoh Modul Ajar SMP -------->> download
DISINIContoh Modul Ajar SMA-------->> download
DISINIContoh Modul Ajar SMK-------->> download
DISINI
Belum ada Komentar untuk "Komponen-Komponen Modul Ajar Sebagai Pengganti RPP dalam Kurikulum Merdeka"
Posting Komentar